Sabtu, 10 September 2011

Teori Belajar


TEKNOLOGI PENDIDIKAN BAGI SISWA  BERKEBUTUHAN KHUSUS
R.J. Thorkildsen
Terjemahan


Teknologi seperti mikro komputer, video laser dan sistem CD Room sangat dibutuhkan. Contoh sejauh 91%  sekolah di Amerika menggunakan mikro komputer dengan sekitar 12 siswa per komputer (Liu et al.1992). Dari katalog program pembelajaran videodisc menunjukkan bahwa program videodisc berkembang dari 425 pada tahun 1989 hingga 3800 pada tahun 1995 (Pollack 1995). Jumlah aplikasi teknologi pendidikan sudah dilaporkan dengan tingkat prestasi siswa yang tinggi, meskipun demikian pembahasan teknologi pendidikan dalam diskusi ini dibatasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Anak-anak yang dengan kebutuhan khusus termasuk anak-anak yang diidentifikasi sebagai anak yang berbakat atau diidentifikasi sebagai anak yang tidak memiliki kemampuan perilaku belajar. Diskusi ini dibatasi pada penerapan perangkat lunak dan perangkat keras serta penggunaan metode desain instruksional bagi pendidikan anak yang berkebutuhan khusus.
Dua hal utama teknoogi yang akan dibahas : (a) teknologi bantu perangkat dan layanan yang akan meningkatkan, menjaga, mengembangkan fungsi kemampuan seseorang dengan ketidakmampuannya. (b) Pembelajaran teknologi hardware atau sofware atau model sistem yang digunakan oleh guru atau anak-anak. Pembelajaran teknologi lebih jauh dibagi kedalam aplikasi untuk semua anak  yang berbakat dan yang tidak berbakat. Tiap bagian utama ini akan dibahas secara umum yang diikuti dengan contoh-contoh penerapan teknologi diseluruh dunia.
Di beberapa negara berkembang, orang-orang yang tidak memiliki keahlian tinggal di rumah dan tidak menerima layanan khusus dan bahkan tidak terhitung kedalam sensus penduduk (Nathanson 1991). Lebih dalamnya lagi pendidikan merupakan nomor tiga di dunia, Fuller (1987)  menemukan bahwa penggunaan teknologi dibatasi dan hanya terdiri dari radio, sehinggan sedikit informasi yang tersedia yang berhubungan dengan penggunaan teknologi dinegara berkembang.


1.       Teknologi Bantu.
a.       Perangkat-perangkat teknologi bantu adalah potongan alat atau sistem produk, apakah dibutuhkan secara komersial atau tidak, modifikasi, atau pelanggan yang digunakan untuk meningkatkan pemeliharaan, atau meningkatkan fungsional seseorang.
b.      Istilah layanan alat bantu maksudnya adalah pelayanan yang langsung membantu individu yang tidak terampil atau penggunaan perangkat teknologi bantu.
Teknologi bantu direferensi ulang apa yang mungkin bagi anak-anak sekolah yang  ketidak mempunyai kemampuan pisikal dan kognitifnya. Contoh mengakses pendidikan menjadi memungkinkan bagi anak-anak melalui penggunaan komunikasi dan perangkat mobiliti. Tanpa AT anak-anak tidak akan mampu berkomunikasi secara verbal. AT adalah kunci dalam menerima pendidikan dan bisa dikatakan bahwa AT adalah suatu hal yang sangat penting dari bentuk teknologi bantu bagi siswa dengan kebuthan khusus.

1.1.  Mengakses Teknologi Bantu
Perangkat teknologi bantu dan layanan telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, tapi nilai penggunaannya sudah sangat meningkat dengan pesat di dunia teknologi. Perhatian negara USA terhadap teknologi bantu telah berkembang secara dramatis. Perkembangan AT di Canada telah menyamai perkembangannya di USA. Ikatan budaya, gaya bahasa, letak geografis, menjadikan informasi yang dapat diterima diantara kedua negara.

1.2.  Penerapan Teknologi Bantu
Penerapan teknologi bantu tidak mesti semuanya menggunakan teknologi tinggi, bahkan kemampuan potensial AT selalu dikategorikan sebagai tanpa teknologi, teknologi sederhana, atau teknologi tinggi. Berikut ini adalah deskripsi tentang penerapan yang tanpa teknologi bantu, teknologi bantu sederhana dan teknologi tinggi.

1.2.1.        Tanpa teknologi bantu
Ada beberapa solusi yang mungkin dapat digunakan guru untuk mengurangi rintangan pembelajaran bagi siswa yang kurang mampu tanpa harus menggunakan teknlogi, misalnya dengan membuat pelebaran jarak antara siswa dengan meja atau dengan mengikatkan sebuah tali pada knop/tombol pintu di kursi roda siswa agar pintu dapat tertutup dengan rapat.

1.2.2.        Teknologi sederhana
Dalam penerapan teknologi sederhana penggunaan kursi roda bisa dilakukan dengan cara menggunakan alat operasi digital sederhana yang bisa digunakan bagi siswa yang memiliki keterbatasan tangan. Selain itu ada beberapa jumlah contoh lain alat yang dapat dilakukan guru untuk digunakan siswa dalam mengurangi rintangan bagi siswa yang memiliki keterbatasan yakni dengan pemutar halaman, jam bicara, buku teks tape video.

1.2.3.        Teknologi Tinggi
Teknologi tinggi biasanya dengan penggunaan komputer, alat optic, video dan teknologi audio. Salah satu alat mikroprosesor esensial yang digunakan adalah sistem pandangan dimana dengan hanya menggerakkan mata orang dapat mengontrol dan berkomunikasi dengan komputer. Alat kontrol perlengkapan lainnya adalah permainan geme, menelepon dan menerima telpon dan membaca teks. Berikut ini Chapman dan Cleveland mendiskripsikan alat kontrol sistem pandangan sebagai berikut: Alat sistem pandangan ini menggunakan teknologi menggerakkan mata untuk mengontrol komputer. Pengguna duduk di depan layar monitor komputer dengan beberapa fungsi kontrol dan komunikasi. Sebuah kamera video  yang terdapat dibawah monitor secara menerus mengobservasi mata pengguna. Sebuah gambar (kesan) pada software prosesing menetukan nilai pengguna yang dapat dilihat dari screen monitor. Ketika pengguna ingin menutup focus pandangannya pada waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya computer akan keluar dari fungsinya. (Chapman dan Cleveland 1991 p.140).
Sebuah metode alternatif lain untuk mengontrol komputer dengan gerakan mata adalah pengunaan potensial cornea-retina. Sistem ini menggunakan potensial elektrinika yang telah menghasilkan gerak mata langsung. Alat ini diletakkan pada kulit dekat mata. Perkembangan sistem ini menunjukkan  menjanjikan yang baik bagi orang-orang yang hanya memiliki kemampuan gerak mata langsung.
Selain sukses dalam penggunaan TEXTALK di Swedan, Finland, dan Netherland, di Swedan program komputer yang disebut dengan HARMONI digunakan pada komputer compis yang diperuntukkan bagi siswa buta dalam pembelajaran di kelas reguler. Program komputer harmoni menghasilkan sintesis dalam sistem breilye, berbicara, yang dapat memberikan akses siswa yang buta tersebut dalam program pendidikan bersama teman sekelasnya.
Kwee et al. (1992) mendiskripsikan perkembangan selanjutnya dari Belanda yakni dengan sistem MANUS. Sistem MASNUS ini adalah sebuah manipulasi yang sudah tersusun pada sebuah kursi roda dengan sebuah modul kontrol bantu komputer yang terstruktur.
Contoh alat bantu lainnya adalah CD-ROOM. Dengan aksesibilitas alat ini orang-orang yang tidak memiliki kemampuan (keterbatasan) juga akan terfasilitasi dengan baik. Melalui penggunaan layanan komputer, CD-ROOM alat-alat akan lebih mudah mengubah breilye atau suara melalui alat bicara yang sudah disatukan.

2.       Teknologi pembelajaran.
Berbicara tentang kaidah-kaidah teknologi dalam pendidikan berati membicarakan tentang sofware pendidikan yang terintegrasi dengan strategi pembelajaran yang efektif. Misalnya dengan melakukan beberapa studi terhadap keefektifan penggunaan komputer untuk mengajarkan matematika. Gleason et al. (1990) menyimpulkan bahwa guru dan siswa mesti hati-hati dalam menganalisis konten instruksional atau penggunaan desain instruksional suara yang pada intinya program itu akan membawa kesuksesan dalam mengajarkan siswa yang memiliki kebutuhan khusu ini. Berikutnya Peneliti Thorkildsen (1988) dalam penelitian yang dilakukannya selama 10 tahun menyimpulkan bahwa penggunaan VIDEO-DISK merupakan sistem pengantar pembelajaran yang efektif bagi guru. Pogrow (1988), setelah menganalisa dampak penggunaan komputer gerak menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi komputer perangkat keras saja kurang efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran yang terintegrasi antara guru dengan komputer di dalam kelas bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus ini.
2.1.  Teknologi pembelajaran dan siswa yang tidak memiliki kemampuan (Anak cacat)
Lin et al. (1991) telah menggunakan program pembelajaran berbasis komputer bagi anak-anak yang memiliki cacat mental ringan. Mereka melakukan u ji perbandingan  terhadap penggunaan program CAI dengan program penggunaan kertas dan pensil yang secara langsung diberikan oleh guru. Meraka menemukan hasil posttest secara akurat telah menunjukkan bahwa kondisi belajar siswa  yang menggunakan pensil dan kertas lebih baik dari pada kondisi belajar siswa melalui CAI.
Chaudhry and Fakhro (1988) telah mengimplementasikan computer bagi siswa yang memiliki keterbelakangan mental dan tuli di Bahrain. Mereka telah mengembangkan sebuah program di Arab yang mengoperasikan sebuah mikro komputer IBM dan mengajarkan alphabet, pembukuan (akunting), uang dengan bentuk yang berbeda dan bentuk yang sama. Dalam catatan mereka kesulitan pengembangan program di Arab ini terjadi disebabkan tulisan cetak yang tersedia masih rendah kualitasnya.

2.2.  Siswa berbakat dan teknologi pembelajaran.
Spann(1990),  merekomendasikan penggunaan 5 prinsip yang diikuti bagi pendidikan siswa berbakat yakni :
1.       Kompleksitas tema belajar yang ter integrasi dalam ilmu pengetahuan.
2.       Mengembangkan kemampuan berpikir produktif.
3.       Mengeksplorasikan pengetahuan secara terus menerus
4.       Menggunakan sumber yang khusus dan
5.       Memprakarsai belajar sendiri secara langsung.
Selanjutnya Talilor (1980) juga mengungkapkan bahwa aplikasi pada kategori tutorial dan peralatan atau penggabungan keduanya, barangkali dalam kategori pengembangan program hendaknya tersedia aplikasinya dikomputer bagi siswa yang tuli ini. Rekomendasi Tailor dan Spann dalam kategori penggunaan computer dalam pendidkan bagi siswa tuli ini hendaknya dapat membantu pendidik dalam mengembangkan teknologi program pembelajaran yang relevan bagi siswa tersebut.
Kozma (1991), telah mengadakan riview terhadap konten dan media pembelajaran komputer dalam aktifitas simulasi probelm-solving (pemecahan masalah) memiliki potensial yang luar biasa karena komputer memiliki kemampuan mencipta secara dinamis, representasi simbol nonkonkrit. Siswa dapat mengkonstruk secara prosedural representasi manipulasi dalam simulasi sistem komputer. Jenis pembelajaran koresponden ini lebih dalam lagi diperkenalkan oleh Passow yakni dalam Tutorial of Learing (pembelajaran tutorial).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar